Halo, member!
Ronde penyisihan grup Olimpiade Astronomi Virtual 2024 telah berakhir. Kali ini, kami akan membagikan pembahasan soal-soalnya beserta jawabannya. Yuk simak~
1. Berapa luas permukaan Bumi jika jari-jari rata-rata Bumi adalah 6.371 km?
Untuk menghitung luas permukaan Bumi dengan jari-jari rata-rata 6.371 km, kita dapat menggunakan rumus luas bola:
Luas Permukaan = 4πr²
di mana:
π (pi) adalah konstanta matematika dengan nilai sekitar 3,14159
r adalah jari-jari bola (dalam hal ini, jari-jari rata-rata Bumi)
Langkah-langkah:
- Substitusikan nilai jari-jari rata-rata Bumi (6.371 km) ke dalam rumus:
Luas Permukaan = 4π * (6.371 km)²
- Hitung nilai kuadrat dari jari-jari:
(6.371 km)² = 40.567.961 km²
- Kalikan nilai π dengan hasil kuadrat jari-jari:
4π * 40.567.961 km² ≈ 510.072.104 km²
Kesimpulan: Luas permukaan Bumi dengan jari-jari rata-rata 6.371 km adalah sekitar 510.072.104 kilometer persegi.
2. Jarak rata-rata Bumi dari Matahari adalah sekitar 149,6 juta kilometer. Jika cahaya memerlukan waktu sekitar 8 menit 20 detik untuk mencapai Bumi, berapa kecepatan cahaya dalam km/detik?
Diketahui:
Jarak rata-rata Bumi-Matahari (d) = 149,6 juta kilometer ≈ 149.600.000 km
Waktu tempuh cahaya (t) = 8 menit 20 detik = 500 detik
Ditanya:
- Kecepatan cahaya (v) dalam km/detik
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan rumus kecepatan untuk menghitung kecepatan cahaya:
v = d / t
Langkah-langkah:
- Substitusikan nilai jarak dan waktu ke dalam rumus:
v = 149.600.000 km / 500 detik
- Hitung nilai kecepatan:
v ≈ 299.200 km/detik
Kesimpulan: Kecepatan cahaya dalam km/detik adalah sekitar 299.200 km/detik.
3. Jika periode orbit Merkurius adalah sekitar 88 hari, berapa waktu yang diperlukan Merkurius untuk menyelesaikan setengah dari orbitnya?
Diketahui:
- Periode orbit Merkurius (T) = 88 hari
Ditanya:
- Waktu untuk menyelesaikan setengah orbit (t)
Penyelesaian:
Setengah orbit Merkurius adalah setengah dari periode orbitnya.
Langkah-langkah:
- Hitung setengah dari periode orbit:
t = T / 2
- Substitusikan nilai periode orbit:
t = 88 hari / 2
- Hitung hasilnya:
t ≈ 44 hari
Kesimpulan: Merkurius membutuhkan waktu sekitar 44 hari untuk menyelesaikan setengah dari orbitnya.
4. Jika suatu planet memiliki radius sekitar 11.2 kali dari Bumi, berapa volume planet tersebut dibandingkan dengan Bumi?
Diketahui:
- Radius planet (r) = 11,2 * radius Bumi (R)
Ditanya:
- Volume planet (V) dibandingkan dengan Bumi
Penyelesaian:
Langkah-langkah:
- Kita dapat menggunakan rumus volume bola untuk menghitung volume planet dan Bumi:
Volume = (4/3)πr3
- Misalkan volume Bumi adalah V_Bumi, dan substitusikan nilai radius planet dan jari-jari Bumi ke dalam rumus:
V_planet = (4/3)π(11.2R)3
V_Bumi = (4/3)πR3
- Bagi persamaan V_planet dengan V_Bumi:
V_planet / V_Bumi = (11.2R)3 / R3
- Sederhanakan:
V_planet / V_Bumi = 11.23 = 1587.68
Kesimpulan: Volume planet tersebut 1587,68 kali lebih besar dari volume Bumi.
5. Jika massa Matahari adalah sekitar 1.989 × 1030 kg dan massa Bumi adalah sekitar 5.972 × 1024 kg, berapa kali massa Bumi dibandingkan dengan Matahari?
Diketahui:
Ditanya:
- Perbandingan massa Bumi dan Matahari (M_bumi / M_matahari)
Penyelesaian:
Kita dapat membagi massa Bumi dengan massa Matahari untuk mendapatkan perbandingannya:
M_bumi / M_matahari = 5.972 × 1024 kg / 1.989 × 1030 kg
Langkah-langkah:
- Bagi setiap suku dengan pangkat 10 terkecil:
(5.972 × 1024 kg) / (1.989 × 1030 kg) = (5.972 × 1024 kg) / (1.989 × 1024 kg) × (106 kg / 106 kg)
- Hitung hasil bagi:
(5.972 × 1024 kg) / (1.989 × 1024 kg) × (106 kg / 106 kg) ≈ 3.01 × 10^-6
Kesimpulan: Massa Bumi sekitar 3,
01 × 10^-6 kali massa Matahari.
6. Jika kecepatan cahaya adalah sekitar 3 × 108 m/s, berapa waktu yang diperlukan cahaya untuk sampai ke Bulan yang jaraknya sekitar 384.400 km?
Diketahui:
Ditanya:
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan rumus kecepatan untuk menghitung waktu tempuh cahaya:
t = d / v
Langkah-langkah:
- Substitusikan nilai jarak dan kecepatan ke dalam rumus:
t = 384.400.000 m / 3 × 108 m/s
- Hitung hasilnya:
t ≈ 1.28133 detik
Kesimpulan: Cahaya membutuhkan waktu sekitar 1,28 detik untuk sampai ke Bulan.
7. Jika sebuah bintang berjarak sekitar 10 parsec dari Bumi, berapa jaraknya dalam kilometer?
Diketahui:
- Jarak bintang (d) = 10 parsec
Ditanya:
- Jarak bintang dalam kilometer (km)
Penyelesaian:
Langkah 1: Konversi Parsec ke Satuan Astronomi (SA)
Satu parsec (pc) setara dengan 326 tahun cahaya (ly), dan 1 tahun cahaya setara dengan 9,461 × 1012 kilometer (km).
Oleh karena itu, 1 parsec dapat dikonversi ke kilometer (km) dengan rumus berikut:
d_km = d_pc × (326 ly/pc) × (9,461 × 1012 km/ly)
Langkah 2: Substitusi Nilai dan Hitung Hasil
Substitusikan nilai jarak bintang dalam parsec (d_pc) ke dalam rumus:
d_km = 10 pc × (326 ly/pc) × (9,461 × 1012 km/ly)
d_km ≈ 31.578 × 1015 km
Kesimpulan: Jarak bintang dari Bumi dalam kilometer adalah sekitar 31.578 × 1015 kilometer.
8. Jika panjang tahun sidereal (tahun berdasarkan rotasi bintang tetap) Mars adalah sekitar 687 hari Bumi, berapa lama Mars berputar sekali pada sumbunya sendiri (hari Mars)?
Diketahui:
- Panjang tahun sidereal Mars (T_sidereal) = 687 hari Bumi
Ditanya:
- Durasi rotasi Mars (hari Mars)
Penjelasan:
Tahun sidereal Mars adalah waktu yang dibutuhkan Mars untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari, bukan waktu yang dibutuhkan Mars untuk berputar sekali pada sumbunya sendiri.
Durasi rotasi Mars, yang dikenal sebagai hari Mars atau sol, tidak terkait langsung dengan tahun siderealnya.
Hari Mars setara dengan waktu yang dibutuhkan Mars untuk menyelesaikan satu putaran pada sumbunya sendiri. Durasinya adalah 24 jam 39 menit dan 35,244 detik.
Kesimpulan: Meskipun panjang tahun sidereal Mars adalah 687 hari Bumi, durasi rotasi Mars (hari Mars) adalah 24 jam 39 menit dan 35,244 detik, yang tidak terkait langsung dengan tahun siderealnya. Para astronom biasanya membulatkan ke bawah menjadi 1 hari Bumi.
9. Jika sebuah asteroid bergerak pada kecepatan sekitar 20 km/s dan memerlukan waktu sekitar 5 tahun untuk menyelesaikan orbitnya, berapa panjang orbit asteroid tersebut dalam kilometer?
Diketahui:
Ditanya:
- Panjang orbit asteroid (d)
Langkah 1: Konversi Waktu ke Detik
Pertama, kita perlu mengonversi waktu orbit dari tahun ke detik:
t_detik = t_tahun × 365 hari/tahun × 24 jam/hari × 3600 detik/jam
t_detik = 5 tahun × 365 hari/tahun × 24 jam/hari × 3600 detik/jam ≈ 157.788.000 detik
Langkah 2: Hitung Panjang Orbit
Kita dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung panjang orbit:
d = v × t
d = 20 km/s × 157.788.000 detik ≈ 3.155.760.000 km
Kesimpulan: Panjang orbit asteroid tersebut sekitar 3.155.760.000 kilometer.
10. Jika sebuah galaksi berjarak sekitar 1 juta parsec dari Bumi, berapa jaraknya dalam tahun cahaya?
Diketahui:
- Jarak galaksi (d) = 1 juta parsec (1.000.000 pc)
Ditanya:
- Jarak galaksi dalam tahun cahaya (ly)
Penyelesaian:
Langkah 1: Konversi Parsec ke Tahun Cahaya
Satu parsec (pc) setara dengan 3,26 tahun cahaya (ly).
Oleh karena itu, 1 juta parsec (1.000.000 pc) dapat dikonversi ke tahun cahaya (ly) dengan rumus berikut:
d_ly = d_pc × (3,26 ly/pc)
Langkah 2: Substitusi Nilai dan Hitung Hasil
Substitusikan nilai jarak galaksi dalam parsec (d_pc) ke dalam rumus:
d_ly = 1.000.000 pc × (3,26 ly/pc)
d_ly ≈ 3.260.000 ly
Kesimpulan: Jarak galaksi dari Bumi dalam tahun cahaya adalah sekitar 3.260.000 tahun cahaya, atau lebih tepatnya 3,2616 × 106 tahun cahaya.
11. Jika sebuah planet memiliki massa sekitar 1 × 1024 kg dan gravitasinya sebesar 8,87 m/s2, berapa radius planet tersebut dalam kilometer?
Diketahui:
Ditanya:
- Radius planet (r) dalam kilometer (km)
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan rumus hukum gravitasi universal Newton untuk menghitung radius planet:
g = G * M / (r2)
Langkah-langkah:
- Substitusikan nilai massa planet (M), gravitasi planet (g), dan konstanta gravitasi universal Newton (G = 6,67430 x 10^-11 N m2/kg2) ke dalam rumus:
8,87 m/s2 = (6,67430 x 10^-11 N m2/kg2) * (1 x 1024 kg) / (r2)
- Atur ulang persamaan untuk r:
r2 = (6,67430 x 10^-11 N m2/kg2) * (1 x 1024 kg) / g
- Hitung akar kuadrat dari kedua sisi persamaan untuk mendapatkan r:
r = √[(6,67430 x 10^-11 N m2/kg2) * (1 x 1024 kg) / g]
r ≈ 6.371 km
Kesimpulan: Radius planet tersebut adalah sekitar 6.371 kilometer.
Nomor 12 sama seperti nomor 11 (kesalahan ada pada kami)
13. Jika sebuah bintang memiliki massa sekitar 2 × 1030 kg dan radiusnya sekitar 7 × 105 km, berapa kekuatan gravitasinya pada permukaannya?
14. Dari bintang-bintang ini, mana yang jaraknya terjauh dari Bumi? (Vega, Antares, Betelgeuse, Proxima Centauri)
Dari bintang-bintang yang disebutkan, Betelgeuse adalah bintang yang paling jauh dari Bumi. Berikut adalah perkiraan jarak bintang-bintang tersebut:
Proxima Centauri: 4,24 tahun cahaya
Vega: 25 tahun cahaya
Antares: 570 tahun cahaya
Betelgeuse: 640 tahun cahaya
Penjelasan:
Tahun cahaya adalah satuan jarak yang digunakan untuk mengukur jarak benda-benda langit. Satu tahun cahaya setara dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun (sekitar 9,461 triliun kilometer).
Semakin besar nilai jarak dalam tahun cahaya, semakin jauh jarak bintang dari Bumi.
Kesimpulan: Berdasarkan informasi di atas, Betelgeuse adalah bintang yang paling jauh dari Bumi dengan jarak 640 tahun cahaya.
15. Jika sebuah asteroid memiliki massa sekitar 5,972 x 1018 kg dan bergerak pada kecepatan sekitar 30 km/s, berapakah energi kinetiknya?
Diketahui:
Ditanya:
- Energi kinetik asteroid (EK)
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan rumus energi kinetik, yaitu E = 0,5 × m × v2.
Langkah-langkah:
E = 0,5 × m × v2
E = 0,5 × 5,972 x 1018 kg × (30 km/s)2
E = 0,5 × 5,972 x 1018 kg × 900 km2/s2
E = 2,69 x 1022 J
Kesimpulan: Jadi, energi kinetik asteroid adalah sekitar 2,69 x 1022 J.
16. Berapa kecepatan lepas (escape velocity) dari Bumi dalam kilometer per detik (km/s)? (Massa Bumi ≈ 5,972 x 1024 kg, Radius Bumi ≈ 6.371 km)
Diketahui:
Ditanya:
- Kecepatan lepas (v_e) dalam kilometer per detik (km/s)
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan rumus kecepatan lepas untuk menghitung kecepatan lepas Bumi:
v_e = √(2GM / R)
Langkah-langkah:
- Substitusikan nilai massa Bumi (M) dan radius Bumi (R) ke dalam rumus:
v_e = √(2 * (6,67430 x 10^-11 N m2/kg2) * (5,972 x 1024 kg) / (6.371 x 103 m))
- Hitung hasil:
v_e ≈ 11,2 km/s
Kesimpulan: Kecepatan lepas Bumi adalah sekitar 11,2 kilometer per detik (km/s).
17. Jika sebuah bintang memiliki magnitudo semu sekitar 2,5 dan berjarak sekitar 10 parsec dari Bumi, berapa magnitudo mutlaknya?
Diketahui:
Ditanya:
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan persamaan Pogson untuk menghitung magnitudo mutlak bintang:
M = m - 5 * log10(d/10)
Langkah-langkah:
M = 2,5 - 5 * log_10(10/10)
M = 2,5 - 5 * log_10(1)
M = 2,5 - 5 * 0
M = 2,5
Kesimpulan: Magnitudo mutlak bintang adalah 2,5.
18. Berapa energi yang dihasilkan oleh sebuah bintang dengan luminositas sekitar 3, 828 × 1026 watt selama satu tahun? (Petunjuk: Gunakan hukum Stefan-Boltzmann)
Diketahui:
Lu
minositas bintang (L) = 3,828 × 1026 Watt
Waktu (t) = 1 tahun (asumsikan 1 tahun = 365,25 hari = 31.536.000 detik)
Ditanya:
- Energi yang dihasilkan (E)
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan hukum Stefan-Boltzmann untuk menghitung energi yang dihasilkan bintang dalam setahun:
E = L * t
Langkah-langkah:
- Substitusikan nilai luminositas bintang (L) dan waktu (t) ke dalam rumus:
E = (3,828 × 1026 Watt) * (31.536.000 detik)
- Konversikan satuan waktu dari detik ke joule per detik (J/s) untuk konsistensi dengan satuan energi:
E = (3,828 × 1026 Watt) * (31.536.000 detik) * (J/s/Watt)
- Hitung hasil:
E ≈ 1,206 x 1033 Joule
Kesimpulan: Bintang tersebut menghasilkan energi sebesar 1,206 x 1033 Joule dalam setahun.
19. Berapa magnitudo semu sebuah bintang dengan magnitudo mutlak -7 dan berjarak 100 parsec dari Bumi?
Diketahui:
Ditanya:
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan persamaan Pogson untuk menghitung magnitudo semu bintang: m = M - 5 * log_10(d/10)
Langkah-langkah:
m = -7 - 5 * log_10(100/10)
m = -7 - 5 * log_10(10)
m = -7 - 5 * 1
m = -12
Kesimpulan: Magnitudo semu bintang adalah -12.
20. Jika sebuah planet memiliki periode orbit sekitar 365,25 hari dan jarak rata-rata dari Matahari sekitar 2 AU, berapa besar kecepatan orbitalnya?
Diketahui:
Periode orbit (T) = 365,25 hari
Jarak rata-rata dari Matahari (a) = 2 AU (1 AU ≈ 1,496 x 1011 m)
Ditanya:
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan rumus untuk kecepatan linear pada gerak melingkar beraturan: v = 2πr / T
Langkah-langkah:
v = 2πr / T
v = (2π * 2 * 1,496 × 1011 m) / 31.557.600 detik
v = 5,75 × 107 m/s
Kesimpulan: Kecepatan orbital planet adalah sekitar 5,75 × 107 m/s atau 57,5 km/s.
21. Jika sebuah meteor memiliki kecepatan awal sekitar 20 km/s dan kecepatan akhir sekitar 5 km/s setelah mengalami perlambatan, berapa besar percepatan yang dialami meteor tersebut?
Diketahui:
Ditanya:
Penyelesaian:
Percepatan adalah perubahan kecepatan per unit waktu: a = (v_akhir - v_awal) / t
Langkah-langkah:
Karena pada soal tidak diinformasikan keterangan waktu (t), maka rumusnya:
Δv = v_akhir - v_awal
Δv = 5 km/s - 20 km/s
Δv = -15 km/s
Kesimpulan: Perubahan kecepatan meteor adalah -15 km/s.
22. Jika sebuah asteroid memiliki diameter sekitar 500 kilometer, berapa volume asteroid tersebut dalam kilometer kubik?
Diketahui:
- Diameter (d) = 500 kilometer
Ditanya:
- Volume (V) dalam kilometer kubik (km3)
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan rumus volume bola untuk menghitung volume asteroid, karena asteroid diasumsikan berbentuk bola:
V = (4/3)πr3
Langkah-langkah:
- Hitung jari-jari (r) dari diameter:
r = d / 2 = 500 km / 2 = 250 km
- Konversikan satuan r ke meter:
r = 250 km * 1000 m/km = 250.000 m
- Substitusikan nilai r ke dalam rumus:
V = (4/3)π * (250.000 m)3
- Hitung hasil:
V ≈ 65.450.000.000 m3
- Konversikan satuan V ke kilometer kubik:
V ≈ 65.450.000.000 m3 * (1 km)3 / (1.000.000 m)3
V ≈ 65,45 km3
Kesimpulan: Volume asteroid adalah sekitar 65,45 kilometer kubik (km3).
23. Mana yang termasuk planet katai? (Eris, Mars, Jupiter, Charon)
24. Jika sebuah planet memiliki gravitasi permukaan sebesar 9,8 m/s² dan massa jenisnya sebesar 5.500 kg/m³, berapakah jari-jari planet tersebut dalam kilometer?
Diketahui:
Ditanya:
- Jari-jari planet (r) dalam kilometer (km)
Penyelesaian:
Kita dapat menggunakan hukum gravitasi universal Newton untuk menghitung jari-jari planet:
g = G * M / (r2)
Langkah-langkah:
- G = konstanta gravitasi universal (6.674 × 10^-11 m3/kg/s2)
- M = massa planet (berdasarkan informasi, massa jenis planet adalah 5,500 kg/m³)
- r = radius planet
Berikutnya, kita harus menghitung massa planet:
M = V × ρ
M = πr2 × h × ρ
M = 5,500 kg/m³
Dimana:
- V = volume planet
- h = tinggi planet (kita asumsikan planet memiliki bentuk bola, sehingga tinggi planet sama dengan radius planet)
- ρ = massa jenis planet
Kita bisa menggunakan informasi di atas untuk menghitung radius planet:
9,8 m/s² = (6.674 × 10^-11 m3/kg/s2) × (5,500 kg/m³) × πr2
r2 = (9,8 m/s²) / ((6.674 × 10^-11 m3/kg/s2) × (5,500 kg/m³) × π)
r2 = 2.471 × 1016 m2
r = 4973,23 km
Kesimpulan: Jari-jari planet adalah sekitar 4973,23 km, 4.000-an km.
25. Jika sebuah komet memiliki periode orbit sekitar 76 tahun dan berada pada jarak rata-rata sekitar 28 AU dari Matahari, berapa besar sumbu semi-mayor orbitnya?
Diketahui:
Ditanya:
- Sumbu semi-mayor (a) dalam kilometer (km)
Penyelesaian:
rumus untuk periode orbit (T) dalam hukum ketiga Kepler: T = 2π * √(a3 / GM)
Langkah-langkah:
Kita telah diberikan informasi bahwa periode orbit komet adalah 76 tahun. Kita juga telah diberikan informasi bahwa jarak rata-rata komet dari Matahari adalah 28 AU.
Periode orbit dalam detik adalah:
T = 76 tahun * 365.25 hari/tahun * 24 jam/hari * 3600 detik/jam
T = 2.366.820.000.000 detik
Kita bisa menggunakan rumus periode orbit untuk menghitung sumbu semi-mayor: a = (T / (2π))2 * GM
a = (2.366.820.000.000 / (2π))2 * 6.674 × 10^-11 m3/kg/s2 * 1.989 × 1030 kg
a = 10.298.244.485.731 AU2
a = 10.298.244.485.731 AU
Kesimpulan: Sumbu semi-mayor orbit komet adalah sekitar 10,29 AU.
26. Apa yang dimaksud dengan fenomena gerhana matahari?
Gerhana matahari adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi. Hal ini menyebabkan cahaya Matahari terhalang, sehingga sebagian atau seluruh piringan Matahari tampak tertutupi dari pengamat di Bumi.
Gerhana matahari hanya dapat terjadi pada fase Bulan Baru, ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus. Fenomena ini tidak terjadi setiap bulan karena orbit Bulan terhadap Bumi miring sekitar 5 derajat terhadap ekliptika (garis edar Bumi mengelilingi Matahari).
Ada empat jenis gerhana matahari:
Gerhana Matahari Total: Bulan menutupi seluruh piringan Matahari, dan korona Matahari (lapisan terluar atmosfer Matahari) bisa terlihat.
Gerhana Matahari Cincin: Bulan berada terlalu jauh dari Bumi sehingga tidak dapat menutupi seluruh piringan Matahari, sehingga Matahari tampak seperti cincin bercahaya di langit.
Gerhana Matahari Hibrida: Perpaduan antara gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.
Gerhana Matahari Sebagian: Bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari.
27. Apa yang dimaksud dengan tahun sinodis dalam astronomi?
Dalam astronomi, tahun sinodis mengacu pada waktu yang dibutuhkan Bulan untuk kembali ke posisi yang sama relatif terhadap Matahari, dilihat dari Bumi. Dengan kata lain, ini adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus fase Bulan, dari Bulan Baru ke Bulan Baru berikutnya.
Tahun sinodis berbeda dengan tahun sideris, yang merupakan waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Matahari. Perbedaan ini terjadi karena Bulan juga mengorbit Bumi saat Bumi mengorbit Matahari.
Lama rata-rata tahun sinodis adalah sekitar 29,53 hari. Namun, durasi sebenarnya dapat sedikit bervariasi karena beberapa faktor, seperti eksentrisitas orbit Bulan dan kemiringan orbit Bulan terhadap ekliptika.
28. Apa yang dimaksud dengan elips dalam konteks astronomi?
Dalam astronomi, elips adalah kurva yang menggambarkan lintasan objek-objek tata surya, seperti planet, asteroid, komet, dan bintang biner. Elips dengan kata lain merupakan bentuk orbit planet atau objek astronomi lainnya yang berupa lingkaran terdeformasi.
29. Apa yang dimaksud dengan zodiak dalam astronomi?
Dalam astronomi, zodiak mengacu pada sabuk khayal di langit dengan lebar sekitar 8 derajat di utara dan selatan ekliptika, yaitu jalur nyata Matahari melintasi bola langit sepanjang tahun. Zodiak terbagi menjadi 12 bagian, yang masing-masing mewakili rasi bintang yang dilalui Matahari selama satu bulan dalam satu tahun. Atau dengan kata lain, zodiak adalah daerah di langit yang terdiri dari 12 konstelasi tertentu.
Soal nomor 1, 4, 7, 9, 11, 12 dianulir karena tidak ada jawabannya.